PALESTINE..HOW FAR U CARE?
lifelive4palestine

Friday, May 14, 2010

Hati Mukmin Pasti Menangis


Suatu petang, di Tahun 1525. Penjara tempat tahanan orang-orang di situ terasa hening mencengkam. Jeneral Adolf Roberto, pemimpin penjara yang terkenal bengis, tengah memeriksa setiap kamar tahanan. Setiap banduan penjara membongkokkan badannya rendah-rendah ketika 'algojo penjara' itu melintasi di hadapan mereka. Kerana kalau tidak, sepatu 'boot keras' milik tuan Roberto yang fanatik Kristian itu akan mendarat di wajah mereka.

Roberto marah besar ketika dari sebuah kamar tahanan terdengar seseorang mengumandangkan suara-suara yang amat ia benci.

"Hai... hentikan suara jelekmu! Hentikan... !" Teriak Roberto sekeras-kerasnya sambil membelalakkan mata.
Namun apa yang terjadi? Laki-laki dikamar tahanan tadi tetap saja bersenandung dengan khusyu'nya. Roberto bertambah berang. Algojo penjara itu menghampiri kamar tahanan yang luasnya tak lebih sekadar cukup untuk satu orang. Dengan marah ia menyemburkan ludahnya ke wajah tua sang tahanan yang keriput hanya tinggal tulang. Tak puas sampai di situ, ia lalu menyucuh wajah dan seluruh badan orang tua renta itu dengan rokoknya yang menyala. Sungguh ajaib... Tak terdengar secuil pun keluh kesakitan.
Bibir yang pucat kering milik sang tahanan amat galak untuk meneriakkan kata Rabbi, wa ana 'abduka... Tahanan lain yang menyaksikan kebiadaban itu serentak bertakbir sambil berkata, "Bersabarlah wahai ustaz... InsyaALlah tempatmu di Syurga."

Melihat kegigihan orang tua yang dipanggil ustaz oleh sesama tahanan, 'algojo penjara' itu bertambah memuncak marahnya. Ia memerintahkan pegawai penjara untuk membuka sel, dan ditariknya tubuh orang tua itu keras-kerasnya sehingga terjerembab di lantai.

"Hai orang tua busuk! Bukankah engkau tahu, aku tidak suka bahasa hinamu itu?! Aku tidak suka apa-apa yang berhubung dengan agamamu! Ketahuilah orang tua dungu, bumi Sepanyol ini kini telah berada dalam kekuasaan bapa kami, Tuhan Jesus. Anda telah membuat aku benci dan geram dengan 'suara-suara' yang seharusnya tidak didengari lagi di sini. Sebagai balasannya engkau akan kubunuh. Kecuali, kalau engkau mahu minta maaf dan masuk agama kami."

Mendengar "khutbah" itu orang tua itu mendongakkan kepala, menatap Roberto dengan tatapan yang tajam dan dingin. Ia lalu berucap, "Sungguh... aku sangat merindukan kematian, agar aku segera dapat menjumpai kekasihku yang amat kucintai, Allah. Bila kini aku berada di puncak kebahagiaan karena akan segera menemuiNya, patutkah aku berlutut kepadamu, hai manusia busuk? Jika aku turuti kemahuanmu, tentu aku termasuk manusia yang amat bodoh."

Sejurus sahaja kata-kata itu terhenti, sepatu lars Roberto sudah mendarat di wajahnya. Laki-laki itu terhuyung. Kemudian jatuh terkapar di lantai penjara dengan wajah berlumuran darah. Ketika itulah dari saku baju penjaranya yang telah lusuh, meluncur sebuah 'buku kecil'. Adolf Roberto berusaha memungutnya. Namun tangan sang Ustaz telah terlebih dahulu mengambil dan menggenggamnya erat-erat.
"Berikan buku itu, hai laki-laki dungu!" bentak Roberto.

"Haram bagi tanganmu yang kafir dan berlumuran dosa untuk menyentuh barang suci ini!" ucap sang ustaz dengan tatapan menghina pada Roberto.

Tak ada jalan lain, akhirnya Roberto mengambil jalan paksa untuk mendapatkan buku itu. Sepatu lars seberat dua kilogram itu ia gunakan untuk menginjak jari-jari tangan sang ustaz yang telah lemah. Suara gemeretak tulang yang patah terdengar menggetarkan hati. Namun tidak demikian bagi Roberto. Laki-laki bengis itu malah merasa bangga mendengar gemeretak tulang yang terputus. Bahkan 'algojo penjara' itu merasa lebih puas lagi ketika melihat tetesan darah mengalir dari jari-jari musuhnya yang telah hancur. Setelah tangan tua itu tak berdaya, Roberto memungut buku kecil yang membuatnya baran. Perlahan Roberto membuka sampul buku yang telah lusuh. Mendadak algojo itu termenung.
"Ah... seperti aku pernah mengenal buku ini. Tetapi bila? Ya, aku pernah mengenal buku ini."
Suara hati Roberto bertanya-tanya. Perlahan Roberto membuka lembaran pertama itu. Pemuda berumur tiga puluh tahun itu bertambah terkejut tatkala melihat tulisan-tulisan "aneh" dalam buku itu. Rasanya ia pernah mengenal tulisan seperti itu dahulu. Namun, sekarang tak pernah dilihatnya di bumi Sepanyol.

Akhirnya Roberto duduk di samping sang ustaz yang sedang melepaskan nafas-nafas terakhirnya. Wajah bengis sang algojo kini diliputi tanda tanya yang dalam. Mata Roberto rapat terpejam. Ia berusaha keras mengingat peristiwa yang dialaminya sewaktu masih kanak-kanak. Perlahan, sketsa masa lalu itu tergambar kembali dalam ingatan Roberto.

Pemuda itu teringat ketika suatu petang di masa kanak-kanaknya terjadi kekecohan besar di negeri tempat kelahirannya ini. Petang itu ia melihat peristiwa yang mengerikan di lapangan Inkuisisi (lapangan tempat pembantaian kaum muslimin di Andalusia). Di tempat itu tengah berlangsung pesta darah dan nyawa. Beribu-ribu jiwa tak berdosa gugur di bumi Andalusia. Di hujung kiri lapangan, beberapa puluh wanita berhijab (jilbab) digantung pada tiang-tiang besi yang terpancang tinggi. Tubuh mereka gelantungan tertiup angin petang yang kencang, membuat pakaian muslimah yang dikenakan berkibar-kibar di udara.

Sementara, di tengah lapangan ratusan pemuda Islam dibakar hidup-hidup pada tiang-tiang salib, hanya karena tidak mahu memasuki agama yang dibawa oleh para rahib. Seorang kanak- kanak laki-laki comel dan tampan, berumur sekitar tujuh tahun, malam itu masih berdiri tegak di lapangan Inkuisisi yang telah senyap. Korban-korban kebiadaban itu telah syahid semua. Kanak kanak comel itu melimpahkan airmatanya menatap sang ibu yang terkulai lemah di tiang gantungan. Perlahan-lahan kanak - kanak itu mendekati tubuh sang ummi yang tak sudah bernyawa, sambil menggayuti abinya.

Sang anak itu berkata dengan suara parau, "Ummi, ummi, mari kita pulang. Hari telah malam. Bukankah ummi telah berjanji malam ini akan mengajariku lagi tentang alif, ba, ta, tsa... .? Ummi, cepat pulang ke rumah ummi... "

Budak kecil itu akhirnya menangis keras, ketika sang ummi tak jua menjawab ucapannya. Ia semakin bingung dan takut, tak tahu apa yang harus dibuat . Untuk pulang ke rumah pun ia tak tahu arah. Akhirnya budak itu berteriak memanggil bapaknya, "Abi... Abi... Abi... " Namun ia segera terhenti berteriak memanggil sang bapa ketika teringat petang kelmarin bapanya diseret dari rumah oleh beberapa orang berseragam.

"Hai... siapa kamu?!" jerit segerombolan orang yang tiba-tiba mendekati budak tersebut. "Saya Ahmad Izzah, sedang menunggu Ummi... " jawabnya memohon belas kasih.

"Hah... siapa namamu budak, cuba ulangi!" bentak salah seorang dari mereka. "Saya Ahmad Izzah... " dia kembali menjawab dengan agak kasar. Tiba-tiba, Plak! sebuah tamparan mendarat di pipi si kecil.

"Hai budak... ! Wajahmu cantik tapi namamu hodoh. Aku benci namamu. Sekarang kutukar namamu dengan nama yang lebih baik. Namamu sekarang 'Adolf Roberto'... Awas! Jangan kau sebut lagi namamu yang buruk itu. Kalau kau sebut lagi nama lamamu itu, nanti akan kubunuh!" ancam laki-laki itu.

Budak itu mengigil ketakutan, sembari tetap menitiskan air mata. Dia hanya menurut ketika gerombolan itu membawanya keluar lapangan Inkuisisi. Akhirnya budak tampan itu hidup bersama mereka. Roberto sedar dari renungannya yang panjang. Pemuda itu melompat ke arah sang tahanan. Secepat kilat dirobeknya baju penjara yang melekat pada tubuh sang ustaz. Ia mencari-cari sesuatu di pusat laki-laki itu. Ketika ia menemukan sebuah 'tanda hitam' ia berteriak histeria, "Abi... Abi... Abi... "

Ia pun menangis keras, tak ubahnya seperti Ahmad Izzah dulu. Fikirannya terus bergelut dengan masa lalunya. Ia masih ingat betul, bahwa buku kecil yang ada di dalam genggamannya adalah Kitab Suci milik bapanya, yang dulu sering dibawa dan dibaca ayahnya ketika hendak menidurkannya. Ia jua ingat betul ayahnya mempunyai 'tanda hitam' pada bahagian pusat. Pemuda bengis itu terus meraung dan memeluk erat tubuh tua nan lemah. Tampak sekali ada penyesalan yang amat dalam atas tingkah-lakunya selama ini.

Lidahnya yang sudah berpuluh-puluh tahun lupa akan Islam, saat itu dengan spontan menyebut, "Abi... aku masih ingat alif, ba, ta, tha... " Hanya sebatas kata itu yang masih terakam dalam benaknya. Sang ustaz segera membuka mata ketika merasakan ada tetesan hangat yang membasahi wajahnya. Dengan tatapan samar dia masih dapat melihat seseorang yang tadi menyeksanya habis-habisan kini sedang memeluknya.

"Tunjuki aku pada jalan yang telah engkau tempuhi Abi, tunjukkan aku pada jalan itu... " Terdengar suara Roberto meminta belas. Sang ustaz tengah mengatur nafas untuk berkata-kata, lalu memejamkan matanya. Air matanya pun turut berlinang. Betapa tidak, jika setelah puluhan tahun, ternyata ia masih sempat berjumpa dengan buah hatinya, di tempat ini. Sungguh tak masuk akal. Ini semata-mata bukti kebesaran Allah.

Sang Abi dengan susah payah masih boleh berucap. "Anakku, pergilah engkau ke Mesir. Di sana banyak saudaramu. Katakan saja bahwa engkau kenal dengan Syaikh Abdullah Fattah Ismail Al-Andalusy. Belajarlah engkau di negeri itu,"

Setelah selesai berpesan sang ustaz menghembuskan nafas terakhir dengan berbekal kalimah indah "Asyahadu anla IllaahailALlah, wa asyahadu anna Muhammad Rasullullah... '.

Beliau pergi dengan menemui Rabbnya dengan tersenyum, setelah sekian lama berjuang dibumi yang fana ini. Kini Ahmah Izzah telah menjadi seorang alim di Mesir. Seluruh hidupnya dibaktikan untuk agamanya, Islam, sebagai ganti kekafiran yang di masa muda sempat disandangnya. Banyak pemuda Islam dari berbagai penjuru berguru dengannya...

Aku Bimbang


Aku bimbang.. sangat bimbang ..

Bagaimanakah kalau esok..aku mati mendadak?

Sembahyangku masih banyak..yang belum terqada’

Ingin membayar puasa yang tertinggal..masih belum aku bertindak

Hutangku masih berlambak-lambak.

Finance keretaku belum lagi lunas tertunai

Hutang bank rumahku masih belum selesai

Kewajipanku masih banyak yang terbengkalai.


Aku bimbang..sangat bimbang..

Apakah aku akan diberi VIP Welcome di alam barzakh

oleh Munkar dan Nankir dengan senyuman bermanis wajah

Atau apakah aku akan dibelasah

oleh pembengis-pembengis di alam barzakh ?

Apakah aku dapat menahan sakit

Bila ular kubur datang menggigit

Kerana sembahyangku yang amat sedikit


Aku bimbang..sangat bimbang..

Isya’ masuk..ayah ke surau menyembah Allah SWT

Aku depan tv menonton AKADEMI FANTASIA,

Ayah bertasbih, bertahmid..berzikir memuji Tuhan

Aku terjerit²..MENYOKONG PESERTA REALITI TV YANG SIA-SIA.

Ayah menggunakan masa mencari redhaan Tuhan

Tapi aku masih berpoya-poya seperti NYAWAKU PANJANG LAGI.

Kalaulah besok subuh Izrail datang bertandang

Bagaimanakah nasibku..setelah dunia aku tinggalkan?


Aku bimbang..amat bimbang

Imanku masih terumbang-ambing

Ketika aku di dalam kubur..

adakah orang yang akan mendo’akan?

Siapa akan menyedekahkan bacaan Yasin dan surah-surah Al-Qur’an

Buat meredakan siksa kubur yang datang tanpa kasihan

Nasibku di bawah tanah..adakah siapa yang akan mengenangkan?

Hilang aku dari pandangan..hilanglah aku dalam kenangan.

Jadi..kenapa aku kurang berusaha menyiapkan bekalan?

Supaya di kubur nanti aku diberi VIP Welcome.


Aku bimbang..sangat bimbang..

Amal ibadahku sangat berkurang !

WAHAI MANUSIA … taubatlah engkau dari sekarang

Tinggalkanlah padang bola..

TINGGALKAN HIBURAN MELAMPAU dan pergi ke masjid seperti orang lain.

Qada’lah sembahyangmu yang tertinggal, bayarlah puasamu

Berhentilah menjadi sahabat syaitan

Agar hidupmu mendapat keredhaan

Sebelum engkau kembali ke ALAM BARZAKH



Muhasabah Diri


10 Nasihat Imam Hassan al-Banna


1. Apabila mendengar AZAN, makan bangunlah sembahyang serta-merta walau bagaimana keadaan sekalipun

2. Bacalah AL-QURAN, tatapilah buku2 ilmu, pergilah ke majlis2 ilmu, amalkanlah zikrullah dan janganlah membuang masa dalam perkara yang tidak memberi faedah.

3. Berusahalah untuk bertutur dalam BAHASA ARAB kerana bahasa arab yang betul itu adalah syiar Islam.

4. Janganlah BERTENGKAR dalam apa-apa perkara sekalipun keranan pertengkaran yang kosong tiada memberi apa2 kebaikan.

5. Janganlah banyak KETAWA kerana hati yang sentiasa berhubung dengan Allah itu sentiasa tenang lagi tenteram.

6. Janganlah banyak BERGURAU kerana umat yang sedang berjuang itu tidak mengerti melainkan bersungguh2 dalam setiap perkara.

7. Janganlah bercakap lebih NYARING daripada kadar yang dikehendaki oleh pendengar kerana percakapan yang nyaring itu adalah suatu resmi yang sia2 malah menyakiti orang.

8. Jauhilah daripada MENGUMPAT peribadi orang,mengecam pertubuhan2 dan janganlah bercakap melainkan apa2 yang memberi kebajikan.

9. BERKENAL-KENAL lah dengan setiap muslim yang ditemui kerana asas gerakan dakwah kita ialah berkenalan dan berkasih sayang.

10. KEWAJIPAN LEBIH BANYAK DARI MASA yang ada pada kita.Oleh itu,gunakanlah masa dengan sebaik-baiknya dan ringkaskanlah perlaksanaannya.

Buat Tatapan: Bakal Suami Seorang Muslimah


Assalammualaikum wrt wbt.

Buatmu,
Bakal Suamiku

Entah angin apa yang membuai hari ini, membuatkanku begitu berani untuk mencoretkan sesuatu untuk dirimu yang tidak pernah kukenali. Aku sebenarnya tidak pernah berniat untuk memperkenalkan diriku kepada sesiapa. Apatah lagi meluahkan sesuatu yang khusus buatmu sebelum tiba masanya. Kehadiran seorang lelaki yang menuntut sesuatu yang aku jaga rapi selama ini semata-mata buatmu. Itulah hatiku dan cintaku, membuatkan aku tersedar dari lenaku yang panjang.

Cinta Ibarat Rama-Rama…

Aku telah dididik ibu semenjak kecil agar menjaga maruah dan mahkota diriku kerana Allah telah menetapkannya untuk suamiku, iaitulah dirimu suatu hari nanti. Kata ibu, tanggungjawab ibubapa terhadap anak perempuan ialah menjaga dan mendidiknya sehingga seorang lelaki mengambil alih tanggungjawab itu dari mereka. Jadi, kau telah wujud dalam diriku sejak dulu lagi. Sepanjang umurku ini.

Aku menutup pintu hatiku daripada mana-mana lelaki kerana aku tidak mahu membelakangimu. Aku menghalang diriku dari mengenali mana-mana lelaki kerana aku tidak mahu mengenali lelaki lain selainmu, apatah lagi memahami mereka. Kerana itulah aku sedaya kudrat yang lemah ini membatasi pergaulanku dengan bukan mahramku. Aku sering sahaja berasa tidak selamat diperhatikan lelaki. Bukanlah aku menyangka buruk terhadap mereka, tetapi lebih baik aku berjaga-jaga kerana contoh banyak di depan mata. Apabila terpaksa berurusan dengan mereka, akan aku buat ‘expressionles face’ dan ‘cool’. Akan aku palingkan wajahku daripada lelaki yang asyik merenungku ataupun cuba menegurku. Aku seboleh-bolehnya melarikan pandanganku daripada ajnabi kerana pesan Sayyidatina ‘Aisyah R.A ;

“sebaik-baik wanita ialah yang tidak memandang dan dipandang”

Aku tidak ingin dipandang cantik oleh lelaki. Biarlah aku hanya cantik di matamu. Apa guna aku menjadi idaman ramai lelaki sedangkan aku hanya boleh menjadi milikmu seorang. Aku tidak merasa bangga menjadi rebutan lelaki bahkan aku merasa terhina diperlakukan sebegitu seolah-olah aku ini barang yang boleh dimiliki sesuka hati. Aku juga tidak mahu menjadi punca kejatuhan seseorang lelaki yang dikecewakan lantaran terlalu mengharapkan sesuatu yang tidak dapat kuberikan.

Bagaimana akan aku jawab di hadapan Allah kelak andai disoal?

Adakah itu sumbanganku kepada manusia selama hidup di muka bumi?

Couple Bukan Pilihanku!

Kalau aku tidak ingin kau memandang perempuan lain, aku dululah yang perlu menundukkan pandanganku. Aku harus memperbaiki kelemahan dan menghias peribadiku kerana itulah yang dituntut Allah. Kalau aku inginkan lelaki yang baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi perempuan yang baik.

Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan yang baik itu untuk lelaki yang baik?

Tidak dapat aku nafikan, sebagai remaja aku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi. Namun, setiap kali perasaan itu datang, setiap kali itulah aku mengingatkan diriku bahawa aku perlu menjaga perasaan itu kerana ia semata-mata untukmu. Allah telah memuliakan seorang lelaki yang bakal menjadi suamiku untuk menerima hati dan perasaanku yang suci. Bukan hati yang menjadi lebihan lelaki lain. Lelaki itu berhak mendapat kasih yang tulen, bukan yang telah dibahagi-bahagikan.

Diriku yang sememangnya lemah ini diuji Allah apabila seorang lelaki secara tidak sengaja mahu berkenalan denganku. Aku secara keras menolak, pelbagai dalil aku dikemukakan, tetapi dia tidak mahu mengalah. Lelaki itu tidak hanya berhenti di situ. Dia sentiasa menghubungi dan menggangguku. Aku berasa amat tidak tenteram, seolah-olah seluruh hidupku yang ceria selama ini telah dirampas dariku. Aku tertanya-tanya adakah aku berada di tebing kebinasaan. Aku beristighfar memohon keampunan-Nya. Aku juga berdoa agar Dia melindungi diriku daripada sebarang kejahatan. Kehadirannya membuatkan aku banyak memikirkanmu. Kau kurasa seolah-olah wujud bersamaku. Di mana sahaja aku berada, akal sedarku membuat perhitungan denganmu. Aku tahu lelaki yang melamarku itu bukan dirimu. Malah aku yakin pada gerak hati, ‘woman intuition’ku yang mengatakan lelaki itu bukan kau.

Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih pasangan hidup. Siapalah diriku ini untuk memilih berlian sedangkan aku hanya sebutir pasir yang wujud di mana-mana. Tetapi aku juga punyai keinginan seperti gadis lain, dilamar lelaki yang bakal dinobat sebagai ahli syurga, memimpinku ke arah tuju yang satu. Tidak perlu kau memiliki wajah seindah Nabi Yusuf A.S yang mampu mendebarkan jutaan gadis untuk membuatku terpikat. Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Luh Mahfuz, Allah pasti mencampakkan rasa kasih di dalam hatiku, jua hatimu kali pertama kita berpandangan. Itu janji Allah. Akan tetapi, selagi kita tidak diikat dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan kau zahirkan perasaanmu itu kepadaku kerana kau masih tidak mempunyai hak untuk berbuat begitu. Juga jangan kau lampaui batasan yang telah ditetapkan syara’. Aku takut perlakuanmu itu akan memberi impak yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak. Permintaanku tidak banyak, cukuplah dirimu yang diinfak seluruhnya pada mencari redha Ilahi.

Aku akan berasa amat bertuah andai dapat menjadi tiang seri ataupun sandaran perjuanganmu. Bahkan aku amat bersyukur pada Ilahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu, menghulurkan tanganku untuk berpaut sewaktu rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan atau syahid itu. Akan aku kesat darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itulah impianku. Aku pasti berendam airmata darah andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu padaku. Bukan itu yang aku impikan. Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu. Kerana dengan mencintai Allah kau akan mencintaiku kerana-Nya. Cinta itu lebih abadi dari cinta insan biasa. Moga cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di syurga.

Yang Kucari

Aku juga tidak ingin dilimpahi kemewahan dunia. Cukuplah dengan kesenangan yang telah diberikan ibubapaku dulu. Apa guna kau menimbun harta untuk kemudahanku sekiranya harta itu membuatkan kau lupa pada tanggungjawabmu terhadap agamamu. Aku tidak akan sekali-kali bahagia melihatmu begitu. Biarlah kita hidup di bawah jaminan Allah sepenuhnya. Itu lebih bermakna bagiku.
Dariku,

Bakal Isterimu

*diambil daripada sepaku.net


Monday, May 10, 2010

Ya ALLAH..ENGKAULAH Pengampun Yg Paling Baik..

Today..i will rite about something else but still in Islamic field..

"Wahai anak Adam! Sesungguhnya kamu telah berdoa kepada-Ku dan mengharapkan kepada-Ku, pasti aku akan mengampunkan kamu di atas dosa yang telah kamu lakukan itu dan Aku x akan peduli."

"Wahai anak Adam! Sekiranya dosa2 mu i2 telah memenuhi isi langit, kemudian kamu meminta ampun kepada-Ku, pasti Aku akan mengampunkan kamu dan sudah pasti Aku x akan peduli."

"Wahai anak Adam! Sekiranya kamu datang kepada-Ku, dengan dosa yg memenuhi bumi, kemudian kamu menemui Aku dalam keadaan kamu xsyirik kepada Aku, pasti aku akan datangkan pengampunan-Ku sepenuh bumi."

"Oh son of Adam! As long as u call upon Me n ask my 4giveness, I will 4give u 4 wat u hv done and I don't mind."

"Oh son of Adam! When ur sins  r reach the clouds of the sky, then u ask My 4giveness, I will 4gv u n I don't mind."

"Oh son of Adam! When u come 2 Me with sins nearly as great as the earth, u face Me, ascribing no partner 2 Me, I will bring u My 4giveness as great as the earth."

Jadi..bukankah ALLAH i2..Maha Pengampun n Pengampun yg baik...wlpn kt sering menderhakainya, melakukan segala perbuatan yg bercanggah dengan apa yg d suruh tapi ALLAH tetap mengampunkan dosa kt selagi mn kt x syirik kepada Nya..Ya ALLAH..betapa ENGKAU baik kepada kami..Hamba Mu yg slalu menderhakai Mu..dan jrg bersyukur pada Mu...tika ssh, km mendekati Mu..bnyk berzikir pada Mu..tika kami sng..kami melupai Mu..ah!!!betapa hinanya km YA ALLAH!!Manusia yg sering melupai Mu..ttpi ENGKAU ttp sbr melayani kerenah kami yg x pernah puas..Ampunila km ya Tuhan...

Sunday, May 9, 2010

hmmm..;'(



wat u c?n wat u think?

Tangisan Palestin

Terasa pedih mata aku pagi ni. Entah kenapa tidur aku malam tadi langsung tak lena. Fikiran aku melayang jauh mengingati nasib saudara-saudara seislamku di Palestin.

Tidak tega rasanya untuk aku tidur beralaskan tilam yang empuk dan berselimut tebal menyelubungi kesejukan malam sedangkan mereka di sana hanya beralaskan bumi dan beratapkan langit kelam.


Tidak tega rasanya untuk aku menjamah sarapan pagi aku sedangkan mereka di sana berkongsi makanan sesuap adanya. Terputus bekalan makanan dek kezaliman Israel Laknatullah!


Seusai solat malam, aku kirimkan doa kesejahteraan buat mereka. Agar Tuhan Ya Rabbi memberi kekuatan dan ketabahan seperti para sahabat Rasulullah s.a.w.


Jihad mereka agung. Ingin membebaskan tanah kelahiran dari musuh. Darah mujahidin mereka tumpah demi membebaskan bumi suci umat Islam.


Sungguh tidak adil peperangan ini!
Sungguh berat sebelah perjuangan ini!


Rejim zionis berlengkapkan senjata pemusnah dan kereta-kereta kebal sedangkan pejuang Palestin hanya bersenjatakan batu-batuan, malah debu sekalipun!


Namun semngat jihad fi sabilillah yang ada dalam darah mereka langsung tidak gentar sedikitpun dengan keangkuhan Israel Laknatullah.


Kanak-kanak, pemuda-pemuda malah kaum wanitanya berjuang sehabis-habisan demi menegakkan agama Allah di bumi suci Palestin. Allahuakbar!


Islam pasti menang! Allah bersama mereka!


Tapi sehingga ke hari ini, dunia hanya berdiam diri. Apakah adil jika umat Islam lainnya hanya menonton simpati tanpa berbuat apa pun?


Apakah adil jika kuasa-kuasa basar dunia malah menyokong tindakan Israel laknatullah terhadap rakyat Palestin itu?

Kemusnahan dan kezaliman ke atas palestin dan rakyatnya seolah-olah bersuara,
“Wahai umat Islam dunia. Kami tidak menyangka bahawa darah kami, air mata kami ini semurah itu di mata kalian?”

“Kami tidak menyangka bahawa Coca Cola dan Mc Donald’s situ lebih bernilai daripada maruah kami!”

“Kami tidak menyangka bahawa kami hanya berjuang bersendirian!”

Terasa bagai jantung aku dirobek-robek melihat tontonan video kekejaman kalian wahai Israel.

Terasa bagai maruah suci Islam diinjak-injak hina.

Ingin rasanya aku bunuh tangan-tangan kejam yang menganjing-anjingkan saudara-saudara ku di sana.


Apakah tiada belas kasihan dalam hati kalian memperlakukan sesama manusia sekejam itu.


Salah apakah mereka terhadap kalian?! Menyekat ekonomi, ubat-ubatan mahupun makanan.


Wahai umat Islam. Telah berjaya zionis melaksanakan protokol-protokol mereka.


Menjauhkan umat Islam daripada agama Islam melalui hiburan, konsert-konsert, pornografi, pakaian mahupun cara hidup.


Telah berjaya mereka mentertawakan kita kerana sehingga kini tiada satu pun umat Islam dunia mampu berbuat apa!!


Bersatulah wahai umat Islam!

“Ya Allah. Bantulah rakyat Palestin. Amin”

Friday, May 7, 2010

kidz boy yg hrs dikagumi


I start my blog wit bismillahirrahmanirrahim...PALESTINE..when we talking bout PALESTINE..wat is in ur mind?of course la war kan?wa ol as human n also muslim..apala kt wat 2k diorng..membiarkan diorng melawani musuh diorang bersendirian..opppzz..bkn musuh diorang tp musuh kt jua...cian sm diorng..huhuhu..;'( bgitu ramai org yg mengatakan diorng ISLAM..at the end..sunyi sepi dr mmbantu PALESTINE..hmmm..PALESTINE..I am sori..I could not help u..I am sori..I can't b apart of u..I am sori..I am selfish person...huhuhu...i just one 2 tell u ol the story in PALESTINE, which I was read a few weeks ago..ada seorng bdk usia dia around tadika@maybe in year 1...g2la..everytime dia balik skola..dia slalu nmpk org YAHUDI melakukan keganasan..n stiap kali blk skola dia akn cb lontarkan batu bata kat YAHUDI 2 sampai YAHUDI knal bdk ni..mak dia xsuh dia wat gini coz it is danger 4 him as he was a child..but apa bdk ni kata..dia kata dia xsnggup nk lihat negara dia diprotakkatikkan oleh YAHUDI..dia bnci YAHUDI..at the end..st ms 2 mcm biasa bl blk skola..dia baling batu kat YAHUDI..YAHUDI yg time 2 da ready ngan gun diorng trus shoot bdk ni kat dahi...hmm..YA ALLAH..ciannyer..y they snggup wat smua ni kat that kid..he is only KIDZ..but KIDZ yg pintar,cintai negaranya..hmm..just think la kn..ada ke kt m'sia ni bdk cm 2.heheheh!!!smoga ALLAH mencucuri rahmat ke ats bdk ni..AL-FATIHAH..